Ketika Mentari Dan Rembulan Berbaagi

Hendaknya syair tak hanya berisi puitisasi asmara belaka. tapi menanamkan nilai Religiusitas dalam mencari Imam dan makmum. 
Iseng mencari Insfirasi bersama IMMawati Tangguh, Subha nallah, begitu dalam makna yang dapat diambil dari syair-syairnya.


Pdw : Hoho Siapakah gerangan Yang diharapkan Pohon itu?... 

Cy : Cahaya sinar mentari yang akan siap menyinari dan membuka secercah harapan yang baru (eakk).

Pdw : Sinar mentari yang terbit dari sebelah manakah yang dapat mengabulkan harapan itu?... 

Cy : Mentari yang terbit di sebelah timur yang dihadapkannya dengan sebuah masa depan dengan berbagai kesempatan yang tiada habisnya. 

Pdw : Owh ternyata si Rembulan sedang membutuhkan Mentari timur untuk menuntunnya menuju barat... 

CY : Tenanglah wahai rembulan , kesempatan itu tiada habisnya , pagiku..siangku.. begitu juga malammu .. masih ada hari esok
Kesempatanku tidak akan menjadi egois untuk merebut kesempatanmu 
Karna sesungguhnya jika tidak ada gelapmu bahkan juga tidak ada terangku ( ask mentari ). 

Pdw : Mentari Tak pernah ragu rembulan merebut siang nya. Begitupun dengan rembulan.  Bahkan mentari berbagi Cahayanya untuk rembulan agar bersinar dimalam hari. Dan rembulan selalu mengerti   Siang adalah milik Mentari dan segeralah ia menghilang di waktu Fajar. Untuk suatu ketika bersatu dimasanya. (Gerhana).


Inilah kritikan, Inilah nasehat yang bijaksana, tanpa harus menyakiti, Tanpa harus membuat sesorang yang mendengarnya ketakutan, tanpa harus membuat seseorang. Tapi membuat seseorang sadar dalam buain kata yang dorajut dramatis.
@Pdw
@Cy

Komentar

Postingan Populer