Hikmah Berita Palsu Kematian

Skira jam 16.00 WIB, Saya Beserta beberapa teman-teman saya datang kesebuah lokasi acara yang ingin kami laksanakan.
Melihat keadaan tumbuh ide cemerlang saya untuk berfoto layaknya orang mati kecelakaan dan saya tertawa melihat hasilnya, kemudian saya simpan di Android saya.  Dan salah seorang junior di organisasi meminjam HP saya untuk membuka Facebook. Setelah beberapa menit membuka fb. junior saya yg lainya mengjak diskusi dan si Rendi menyerahkan Android saya tanpa of dulu.
Kami pun memulai diskusi dengan tema "Bolehkah Umat Islam Merayakan Tahun baru?..."
Ditengah-tengah diskusi yang saya pimpin orang tua saya menelpon.
Mak  : Kenapa kamu nak?...
Aku   : Loh kenapa apanya?...
Mak  : Itu di fb katanya kamu kecelakaan?...
Aku   : Ndak mak, Kami lagi diskusi!. Udah lah mak tnang aja gak apa2x.
Setelah itu saya mencoba mengecek akun fb saya tapi saya tidak mendapatkan akses kesana. Saya coba lagi tetap saya tidak mendapatkan akses. Dan saya coba ke akun yg sedang online dhp saya tetap tidak bisa. Seketika saya baru menyadari bahwa Android saya sudah di hack.
Saya segera meriset android saya ke data pabrik. Dan saya coba kembali mengaksesnya dan saya mendapatkan kembali akses ke hp saya. Kemudian mengecek fb saya ternyta foto selvi saya sudah di unggah melalui fb Rendi Ahmad yg tdnya online di android saya.
Saya langsung buru2x pulang untuk menenangkan warga dan keluarga. Sesampainya dirumah saya terduduk dan tak bisa betkata apa-apa saya baru menyadari bahwa begitu banyak orang yang masih menyayangi saya dan mencintai saya.
Awalnya saya ingin marah terhadap orang yang menjebol frivasi saya. Tp setelah itu saya hersyukur krena dengan adanya ulahnya hati saya yang dulunya keras dan merasa tidak disayangi ternyata menjadi sadar. di karenakan ulah orang yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan berita kematian saya.

"Inilah hikmah dibalik berita palsu tentang kematian saya"

#PrediDW

Komentar

Postingan Populer