Amplop Kosong Di Hari Spesial
Kedai Radjea Coffe ini memang selalu ramai di kunjungi
penikmat Kopi dari berbagai kalangan, Karena aroma dan rasanya yang memang
mampu mengikat dan menggugah selera. Tak heran jika wajah-wajah yang kita lihat
dikedai ini juga terlihat ceria dan damai, seolah tak ada yang mengganggu dalam
hidup mereka.
Sambil menikmati nikmatnya Radjea Koffe, Safir dan teman –
temannya mengobrol panjang lebar
mengulas setiap filosofi dari setiap tegukan Koffenya. Terkadang terbit tawa
dari ocehan mereka, kadang terdiam sejenak memandangi HP masing-masing.
Biasalah anak muda zaman Milenial, kalau menghabiskan waktu kosongnya emang
dengan ngopi sambil memainkan androidnya, ada juga sebagian yang berdiskusi,
danlainya, anak muda memang beragam cara memandang hidup.
Keheningan di antara safir dan teman-temannya yang sedang
memaikan android terpecahkan ketika salah satu tamu di kedai Radjea Coffe yang
duduk disebelahnya mengoceh sendiri “dasar
wanita tak ada yang setia, Tidak seperti kopi yang selalu mampu membuatku
tersenyum” mendengar itu safir dan
teman-temannya berbisik-bisik sambil mentertawakannya.
“kalian mentertawakan
saya?... Apa kalian tau apa yang saya rasakan skarang?... Saya jadi seperti ini karena wanita yang
selama ini saya cintai lebih memilih orang lain ketimbang saya padahal dia
sudah berjanji pada saya untuk selalu bersama..... bla-bla.....” Bentak tamu sebelah kepada safir dan
teman-temannya, dan mereka pun terdiam.
“diam-diam!... gak usah
di ladeni, Kita memang salah, dia galau malah kita tertawakan” kata safir kepada teman-temannya.
“Ia, saya tau
bagaiamana rasanya ditinggalkan orang yang kita sayang” Tambah Dewe kepada teman-temannya
yang lain.
“Oia, Kalian tau
gak?... beberapa waktu yang lalu, Dewe pernah jatu cinta pada seseorang, nama
ceweknya itu kalau gak salah Ismi. Nah nih cewek emang sih gak pernah bilang
kalau dia juga suka sama Dewe, Tapi ....”
“Udah ah gak usah
ungkit-ungkit masa lalu” Potong Dewe menyela cerita safir.
“Tapi apa Fir?...
Lanjut aja kami pengen tau cerita si Dewe ini” kata Pipit memotong pembicraan Dewe
dan meminta safir melanjutkan cerita
tentang Dewe.
“Sampai mana ceritannya
tadi?...” tanya
safir kembali, “Sampai Tapi” ...safir
pun melanjutkan ceritanya “Meski Ismi gak
pernah bilang dia juga suka sama Dewe, Tapi diam-diam Ismi memberikan harapan
kepada Dewe, dengan tutur katanya yang selalu mampu membuat Dewe tersenyum,
Perhatiannya Kepada Dewe, Pengertiannya. Nah karena itu Dewe makin sayang sama
Ismi” “Tapi, apa kalian tau apa yang terjadi
berikutnya?.... “ Tanya safir kepada
teman-temannya nya yang lain...
“Gak!... emang apa?...” tanya mereka serentak. “Yang terjadi berikutnya dengan Dewe adalah
apa yang terjadi dengan Meja tettangga kita, hikhikhik” Kata Safir dengan
suara berbisik karena takut di dengar yang duduk di meja sebelah, maklum orang
galau mudah emosi, meski galaunya sudah sedikit teratasi dengan Minum Kopi DI
Kedai Radjea Koffe. Hikhihik
“Hahahahahahahahahahahahahahahahahhahahahaha”
mereka pun tertwa
mendengar itu, ternyata dibalik kesendirian Dewe selama ini dia juga pernah
jatuh cinta pada seorang gadis.
“Jadi, Si Dewe juga
pernah jatuh cinta?, Kemudian di berikan Harapan, lalu ditinggalkan karena yang
baru?”... tanya
Pipit kepada safir untuk memperjelas kisah Dewe “Ia, Kurang lebih seperti itu....”jawab safir singkat.
“apa sampe ngomnong
sendiri juga?”...hhahahaha tawa mereka serentak. “Lebih parah
tau gak?.. “emang seperti apa sih dewe setelah ngalamin itu?...” Tukas
temmanya yang sedang kepoin si Dewe.
“ia, dia juga ngomong sendiri, padahal ada aku disebelahnya, ini malah
dia mandang amplop kosong sambil sesekali ngomong sendiri” hehe tawa safir menceritakan kisah
dewe.
“Amplop kosong itu ada
maknanya lo” Kata Dewe menyambut cerita Safir.
“Emang apa
maknanya We?” Tanya Pipit .
“Sekarang aku tanya
kalian balik, Ketika kalian menerima amplop dari seseorang apa yang kalian
pikir saat itu?...”
“Ia berharap sesuatu
lah” Jawab Pipit.
“Trus Kamu Safir?...”
“ Kalau aku ya sama!...
berharap sesuatu, seperti uang atau surat berharga didalamnya”
“Nah sekarang gini,
Jika ada yang memberikan kalian amplop, Trus saat kalian membuka amplop itu,
tapi amplopnya kosong!...Apa yang kalian rasakan ketika itu?... “ Tanya safir kembali.
“Ya Pasti kecewa” Jawab
safir dan Pipit serentak. “Trus apa
hubungan Amplop kosong sama kamu dan Ismi?... Tanya Pipit dengan raut wajah
penasaran pada Dewe,,,
“Jadi begini, Aku sama
Ismi itu ibarat, seseorang yang di berikan amplop kosong di hari spesial,
seperti kalian tadi jika di berikan amplop tentu akan berharap ada sesautu yang
sangat berharga didalamnya, pas di buka ternyata kosong dan kalian kecewa.
Begitupun aku dan Ismi, Ia dia memang tidak pernah menyatakan cinta atau
sayang, tapi di balik itu tingkah dan pekertaannya seolah-olah menunjukkan
bahwa dia menyayangi ku, Tapi apa akhirnya ia malah memilih orang lain,
bagaimana tidak aku kecewa, Itulah perumpanan kisah ku dan Ismi” Jelas Dewe kepada teman-temannya...
“Sabar sobat, jika
seperti itu yakinlah bahwa ada yang lain menunggu mu, Jika bukan dia akan ada
dia-dia yang lainnya”
Kata Pipit menenangkan Dewe.
“Benar Bro, Hidup itu
emang ibarat minum Kopi Pait, Awal-awalnya susah sekali lidah menerimanya, Tapi
setelah kita terbiasa dan mampu menikmatinya, maka kopi Pait itu akan terasa
begitu nikmat dan malah bagus untuk kesehatan, Hehehe” Safir menambahkan
apa yang disampaikan Pipit untuk menyemangati dewe...
“Eh bagus untuk
kesahatan dari mananya kopi pahit itu, Lo ni asal Omong doang ia”... Tukas Pipit,,,,
“Oups Tenang bro,
Minimal dengan dengan minum Kopi pait, Kita sudah meninggalkan gula, jadi kita
sudah mengurangi resiko Ambayen... Eh maksudnya Diabetes, ia gak?...hehehe” Jelasa
Safir melawak,,
Dan mereka semua tertawa, suasana menjadi cair kembali, Dewe
pun mulai melupakan apa yang terjadi diantaranya dan Ismi, Karena memang itu
sudah berlalu untuk apa di pikirkan sesuatu yang sudah pasti menjadi milik
orang lain bukan milik kita.
“Yakinlah ketika tuhan mengambil sesuatu dari kita itu
tandanya tuhan ingin menggantikannya dengan yang baru”
Komentar
Posting Komentar