Ketika Kening Nyaman Bertapakkan Lantai

Semakin Nyaman kening bertapakkan lantai, Semakin gemetaran semua raga ini. Hingga timbul seribu satu tanda tanya.

Apa yang akan ku pertanggung jawabkan dihadapan tuhan ketika aku pulang ke kampung abadi nanti?...

Dimana aku akan meletakkan wajahku ketika nertemu dengan rasul ku nanti?...

Pertanyaan itu terus dan terus berulang tumbuh dan timbul dalam benak ku.

Ya tuhan, Masa Ku Akan Segera Usai, Tapi Amanah ku belum Tuntas. Aku tau ini adalah sebuah dosa jika ku tinggalkan generasi yang telah di amanahkan kepada ku dalam keadaan lemah!...

Folder-Folder kehidupan belum Nampak tergambar untuk ku bikin judul pada diri mereka, apa lagi mengisinya dengan sebuah peta perjalanan di perantaun ini.
Ya Rabh...
 sungguh ini adalah sebuah kelalain ku yang lemah dan papa, Ya tuhan, Rindu ku mungkin tiada berarti jika tak sedikit pun perubahan nyata pada insan penerus amanah mu di muka bumi.

Ya Rabh...
Bagaimana aku akan melangkah lebih jauh, Jika yang hari ini saja belum mampu aku emban!...

Ya Rabh.
Dari mu aku datang, dan dari mu pula aku kembali, Engkau lah yang titipkan aku amanah di muka bumi ini, pada mu pula aku memohon petunjuk untuk embankannya. Karena Hanya engkau Tuhan Semesta alam yang tiada yang mampu memberikan pertolongan kecuali atas Ridho mu.

Ya Rabh...
Atas itu Kembali ku bersimpuh meminta Ampun kepada mu, dan memohon petunjuk mu,...
Sungguh aku hanyalah orang yang merugi jika pulang kampung dalam keadaan gagal.

Ampuni Hamba Ya Rabh...
Dan semoga engkau Karuniakan aku dan mereka dengan bekal, Hingga Mampu menjadi Generasi yang Anggun dalam moral, Unggul dalam Intelektual, dan Tangguh dalam Spiritual. kemudian Sigap dan tepat dalam menyingkapi dinamika sosial, kemasyarakatan dan kebangsaan.
Amin Ya Rabbil Alamin.
@safir

Komentar

  1. Kerennnn. Memang kia manusia lemah dan butuh pertolongan Dia yang Maha Segalanya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer