Dibalik Kisah Cinta Suci Zahrana



3 Ramadhan 1439 H, Sebuah kisah manis yang penuh rahmat “Cinta Suci Zahrana” Sebuah Filem yang mampu menginspirasi dan mengetuk hati ku. Manis dan begitu menyentuh hingga tergugah sebuah kesadaran dimana aku kembali tersadar bahwa aku hanyalah seorang yang penuh dosa. Dini hari menjelang mentari menyambut pagi.

Ya , , , Tuhan rahmat mu tak putus meski kebanyakan orang masaih Terlelap dalam tidurnya. Hamba bersimpuh sujud memohon ampunan atas segala dosa hamba selama ini.

Dari kisah ini, hamba kembali merasa harus memulai perjalanan ini kembali dari awal, Kini hamba sadar hamba hanyalah kertas putih yang dilumuri tinta hitam yang membekas, dan tidak tau apakah mampu hamba mengapus tinta-tinta hitam itu hingga mengembalikannya pada kesucian kertas itu lagi?, kemudian memulai mengoreskan tinta-tinta suci diatasnya dari awal.

Tiada lain do’a Hamba hari ini selain agar engkau teguhkan hati hamba dan Engkau berikan hamba penrunjuk untuk tetap berjalan di jalan mu. Amin...

Untuk engkau seseorang yang pernah ku janjikan sebuah janji yang mungkin sulit untuk di Ma’afkan. Aku hanyalah orang yang masih berselimut dosa, Dan mungkin karena itu sulit ku untuk menepati janji ku itu. Oleh sebabnya ku mohon kepada mu, izinkan aku dengan Kerelaan hati mu yang suci, untuk kembali menarik ulur waktu yang sudah kita janjikan.

Aku masih perlu belajar banyak tentang agama, aku masih perlu meluruskan jalan hidup ku, hingga aku mampu mencintai mu Karena Allah, Swt. Sebagaimana kau mencintai ku Karena-Nya. Engkau adalah seorang wanita yang baik, dan aku merasa berdosa ketika harus datang kepada mu dalam keadaan masih penuh dengan dosa.

Aandai kata seorang insan yang beriman, taat dan lagi peduli terhadapa saudara-saudara Seiman, telah datang keapada mu sebelum semua salah dan khilaf ku- Ku perbaiki, maka talah kurelakan janji kita dan telah ku Ikhlaskan kau untuknya. Karena sekarang aku semakin yakin bahwa laki-laki yang baik untuk wanita yang baik.

Wahai engkau yang  selalu menyempurnakan diri mu dan telah bersabar selama apa yang telah kita janjikan, engkau terlalu baik untuk ku yang berlumur dosa, Karena itu kini ku putuskan untuk ikhlas dnegan semua yang sudah dan akan Terjadi.

Kemudian aku kan melangkah kedepanya untuk terus memperbaiki diri, hingga kelak aku menjadi pantas bagi siapapun yang akan ku imami. Meski harap hati masih inginkan engkau yang akan ku Imami. Tapi tak akan ku paksakan kau menunggu lebih lama lagi, dan tak pula ku harapkan kau akan menunggu ku. Karena tak ada pasti waktu yang bisa kutakan pada mu. Dan aku belum yakin akan siap sebelum aku yakin Iman, Ilmu dan Ibadah ku sudah cukup untuk menjadi Seorang Imam pada sebuah bahtera yang di ridoi-Nya.

Ya Rabh..
Kembali aku akan memulai langkah langkah ku sebagai seorang musafir dengan seorang diri yang mencari kebanaran, Telah lama aku berjalan sebagai seorang musafir dari khayal Logika ku yang tak menemukan Ujung, Sesak dan Gelisah kian mendera setelah kian jauh ku melangkahkan diri dalam khayal.

Kini kusadar dari sebuah kisah “Cinta Suci Zahrana” Yang ku anggap sebagai perantara mu untuk mengingat ku bahwa kau lah kebanaran yang Hakiki yang selama ini mungkin keykinan kian memudar akan mu, di Karena Logika ku yang telah kubebaskan dari Aturan dan perintah mu.

Ya Rabh...
Engkau lah yang membuka dan menutup hati yang engkau inginkan, dan kepada mu pula kami bergantung dan meminta pertolongan. Olehnya kembali ku Haturkan Do’a, Teguhkanlah ingin ku yang ingin menyelami diri dan mendalami ajaran mu, dan tunjukanlah jalan ku menujunya.

Ya Rabh..
Aku hanya seorang perantaun di muka bumi mu ini yang kemudian akan kembali kekamapung halaman “Disisi Mu”. Sungguh merugi diriku jika kembali kepada mu dalam keadaan yang masih berlumuran dosa, dan sungguh malu hamba jika kembali kepada mu sebalum bertaubat dan berbuat untuk sesama.

Ya Rabh...
Ampunilah hamba dan teguhkanlah Hati hamba, Agar senantiasa Istiqamah dalam menjalan perintah dan ajaran mu di perantau ini. Sungguh jika engkau menghendaki tiada sulit bagi mu.

Safir
Pendung Hiang, 19 Mei 2018

Komentar

Postingan Populer