Sejarah Kekuasaan dan Sejarah Mupakat.
Sejarah yang berasal dari ambisi
kekuasaan atau perang memang akan melahirkan Presfektif-Frespektif kenyataan.
Namun sejarah yang bukan berasal dari Ambisi Kekuasan tapi Berasal dari
Kesepakatan untuk mewujudkan perubahan tidak akan melahirkan Frespektif-Frespektif
Kenyataan, Namun yang ada adalah 1 Fresfektif sejarah. Yang mutlak
kebenarannya.
Karena sejarah itu tidak lahir
dari pihak yang menang apalagi yang kalah, tapi sejarah itu lahir dari
pejuang-pejuang yang akan berbuat untuk perubahan.
Pada sejarah yang bersifat
perjuangan yang memiliki lawan adalah hal yang wajar ketika ada fresfektif berbeda
yang lahir, namun pada sejarah yang lahir atas dasar musyawarah dan mufakat
atas dasar kesamaan ide-ide dan tujuan itu tidak mungkin memiliki dua
fresfektif apa lagi banyak.
Krena sejarah itu lahir atas satu
rasa dan 1 jalan berfikir, yang tau tetang
sejarah itu adalah mereka yang dekat
dan bagian dari sejarah itu. Jika ada sejarah datang dari luar Hal itu tetunya
kebenarannya tidak dapat kita terima. Karena mereka bukan orang yang dekat apa
lagi bagian dari sejarah itu.#Syafir,01/10/17
Komentar
Posting Komentar