Sepucuk Rindu Akan Kemaafan

Hitam legam membungkan, hingga tertutup putih cahaya yang berseri. sungguh kerinduan kian menghilang, terbalut sombong dan angkuh. Secuil kebenaran telah menutupi jutaan kebaikan. hingga tenggelam diri yang hampa dalam ketahuan yang angkuh. Dalam kepedihan aku merintih, Tolong... Tolong aku, , , namun tiada mendengar, engkau... hanya engkau yang mendengarnya...

masih saja kadang kusalah kan dirimu, dalam syair, dalam Tutur, dalam goresan tinta, hingga tertutup keyakinan akan kebenaran mu...

maafkan aku yang lancang, aku yang terkadang cendurung terbakar emosi keegoisan ku, hingga engkaupun kadang menjadi dalih bagi kesombongan ku. kini hukum penderitaan telah jatuh kepada ku, dan malu pada mu, untuk akui salah ku yang berulang kali ku lakukan.

Ingin ku senangkan diri mu, namun scuil cinta ku mungkin tak lagi berarti. tertutup salah akan harapan ku. Kan ku terima semua Hukuman mu dalam sendiri perjalanan ku. mseki ku tau dengan kesendrian ini akan sangat berat ku jalani. namun ini hukuman yang mungkin pantas untuk ku terima dalam setiap penebusan menuju sebuah ketiadan.

Ma'afkanlah khilaf ku duhai kekasih yang tak pernah lekang dari kasih mu untuk ku. Kini ku kurung diri dalam bait cinta yang teramat berat untuk ku jalani sendiri, namun tetap kan ku jalani. 

ku yakini, bahwa kebenaran yang sebenarnya hanya hati ku dan engkau yang tau, bahkan lisan ku pun kadang tak mampu untuk menjelaskan maknanya. Karena ketiadaan aku yakin ketiadaan akan mennggelamkan ku dalam ketiadaan. hingga tersirat dan akan abadi satu nama yaitu nama mu duhai kekasih ku.
#sang_musafir
@pdw

Komentar

Postingan Populer