KISAHNYATA Tentang Rindu Yang Tertutup Rapi

https://www.youtube.com/watch?v=_bX7UpZ92Zc

Bolehkah hari ini ku bercerita tentang cinta?
Jika Boleh! Kan kutuang kan dalam bait yang mungkin tak rapi...

Tepat 8 tahun yang lalu Kamis, 25 Desember 2008, Pukul 17.04 WIB sebuah kisah manis terjalin tanpa restu yang mengiringi. Pengorbanan dan harpan mengiringi kisah cinta itu.
Seketika 3 tahun kemudian kisah cinta mulai kehilangan arahnya, Sang kekasih menghilang tanpa jejak. Hanya karena sebuah alasan yang baru ku ketahui 3 bulan sebelun ini. Sebuah kebohongan dari seorang yang mestinya ikut menjaga kisah kasih kami.
Dan hari ini meski sudah sembilan tahun berlalu, dan kalau boleh aku menyampaikan kepada mu duhai Rindu yang tak kunjung usai "rasa yang tersirat dihati ini masih sama, cinta ini tak pernah surut bahkan semakin mendalam, Meskipun 6 tahun telah berlalu sejak 4 roda bergiling mengantarkan mu ke negri sebrang"

Dan kalau pula boleh dalam cerita ini aku berharap dunia menyampaikan sebuah pesan ini bahwa cinta masih tetap terjaga dengan rapi. bahkan penyusup cintapun tak mampu menembusnya, hingga aku sendiri tak mampu mengusirnya.
Wahai dunia, sampaikan pada batinnya aku masih merindukannya, aku masih mencintainya, dan aku masih berharap ia kembali pada ku, kembali mengukir tawa, kembalu menjadikan bahuku tempat ia bersandar di kala lelah dan menangis.

Dan kasih, enam tahun tanpa mu adalah sebuah perjalan panjang dan amat berat. Bahkan tak ada tawa dan senyum yang tulus, bahkan tak ada ramai yang tak terasa sepi. Semua karena cinta yang teramat dalam pada mu.

Enam tahun itu pula aku sudah menjadi aktor yang termat pandai menyimpan Luka, dan hari aku sudah tak sanggup menyimpannya sendiri. Aku benar-benar menderita dan tersiksa.

Tuhan...
Kini hanya kepada mu rintihan hati ini berharap.
Tuhan kembalikan lah ia...

Kasih ku persembahkan sebuah puisi untuk mu..

Rindu Ku

Rembulan yang selalu kita yakinkan
Mampu menepis rindu yang membatasi jarak.
Telah berubah menjadi saksi derita
Yang ku jalani tanpa mu.

Kasih,..
Pagi yang biasa menjadi saksi
Dalam setiap kenangan yang kita ukir.
Kini pagi itu pula
Yang menjadi batin ku selalu menyebut nama mu di kala ku terjaga.

Rindu ku...
Adakah kau mendengar rintiha ini?...
Rindu ku...
Masih kah cinta dan rindu mu milik ku.

Atau kah?
Dihati ku diri mu bagaikan sebuah rumah yang senantiasa menunggu mu. Dengan segala fasilitas yang siap untuk kau nikmati.
Dan diri ku dihati mu adalah sbuah rumah dengan halaman luas yang belum tentu bersedia untuk ku diami lagi?...

Entahlah penantian sudah terlalu lama untuk menjawab semua itu.
Namun ia tetap kokoh untuk menunggu.

Aku rindu cinta...
Aku rindu sayang...
Kembalilah kesisi ku...
Saling genggamlah tangan kita...

Seperti dulu.
Duduk menemani pagi di kantin.
Saling menunggu di pagi hari.
Berharap bertemu di kala jam istirahat.
Dan ku lepas pulang mu di siang hari.
Dengan harapan di pertemukan lagi di pagi esok...

"Hah cerita mu hanya lah emosi sesaat yang akan lenyap seriiring waktu". Jawab sentak temanya yang dri tadi mendengarkan omelannya.

"Memaksakan... Memang tidak akan membuat mu bisa lepas dari apa yang kau deritakan"

"Tapi jika kau biarkan ia berjlan dengan sendirinya maka dengan sendirinya pula ia akan hilang. Dan akan kau temukan ke abadian cinta yang sebenarnya. Untuk melupakan cinta kau hanya perlu membiasakan diri tanpa cinta"

Setahun kedepan setelah cerita panjang yang dijawab singkat. Itu si teman yang bercerita panjang itu kembali pada si penjawab dengan kebahagiaan!
Benar sob  kata mu setahun yang lalu. Perasaan tak bisa di paksakan karena ia butuh di biasakan dengan begitu ia akan hilang dengan sendirinya. Terima kasih sob"

Begitulah cerita mereka.
#sang_musafir

Komentar

Postingan Populer