Perlahan Menuju Cinta

Satu hari setelah ulang tahun ku tepanya Kamis, 25 Desember 2008, Jam 17.04 WIB sebuah kado ulang tahun terindah yang menyusul  " Aku siap mengenal mu lebih dekat" Indah bukan kata-kata itu, apa lagi bagi Ku yang sudah sangat lama menunggu jawaban itu.

Tapi perjuangan untuk mendapatkan jawaban itu sangat berat. Namun krena cinta perjuangan itu menjadi terasa indah. Yah kurang lebih 2 tahun mendapatkan jawaban itu. Mesti 5 bulan pertama sudah ada jawaban 'aku juga mencintai mu' namun di belakang kalimat itu ada kata 'aku takbisa mengikat hubungan dengan mu'. 

Tapi kata tidak akan menyerah untuk cinta memang sudah penomenal bagi kaum muda.

Hingga Aku terus berjuang untuk hal yang lebih. Cintanya sudah ku dapatkan, namun status belum. Komunikasi lancar, bertemu memang sengaja dikurangi bahkan hampir tidak pernah. karena bagaimanapun belum halal untuk terlalu dekat.

Perjalanan kadang membosankan, apa lagi si do'i gadis yang berparas cantik dan baik hati. Tentu ada banyak laki-laki yang menginginkannya. Bahkan Tidak jarang saat aku menelponnya yang menyambut ku adalah kata "maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk, coba lah beberapa saat lagi" dari operator. Sudah pastinya dia sedang telponan dengan seseorang.

Seperti biasanya juga dilakukan sebagian orang.  SMS setelah menelpon sesorang yg sedang telponan.


Aku : Aku barusan menelpon mu, tapi nomor mu sibuk.
Dia : Ok..  sudah ku matikan, Telpon ulang.
Aku : Oke...

Aku menelponnya kembali...
Aku : Telponan sama siapa?...
Dia  : tadi ada teman yang nelpon
Aku : cowok?...
Dia  : Ya. Si ***
Aku : Oo...

Tidak hanya sekali dua kali tapi sering kali hal itu terjadi. Bahkan kadang dia menyebutkan nama yang berbeda-berbeda. Namun aku hanya bisa mencemburui dalam hati karena memang tidak ada status.

Yang menjadi sebuah kepercayan bagi ku bahwa dia benar-benar mencintai ku adalah Dia selalu mematikan telponnya dengan orang lain dan mengutamakan dengan ku. Dan dia jujur bahwa memang ada banyak yang mendekatinya. Hal-hal ini lah yang membuat saya kadang jadi bosan dan kesal. dan rasanya ingin sekali mengakhiri perjuangan ini. tapi lagi-lagi karena cinta aku tetap bertahan dan bersabar. Memang cinta selalu membrikan kekuatan kepada siapa saja yang dia hinggapi.

Sampai pada akhirnya 24 Desember 2008 Tepatnya ulang tahun ku. Aku kembali memberanikan diri untuk merangkai ikatan status cinta di antara kami. dan aku berharap dia akan mejawab bawa dia akan mau menjadi pacar ku. Tapi aku salah jawabannya adalah "Besok aja ya jawabanny". Aku yang tak mau memaksa akhirnya menunggu jawaban itu pada keesokan harinya.

Keesokan harinya : tililit - tililit - tililit suara hp ku berbunyi, ternyata telepon dari si Dia dan ku lihat jam waktu itu menunjukkan pukul 16 : 52  WIB Kamis, 25 Desember 2008..aku yakin dia akan memberikan jawabannya waktu itu.
Aku : Assallamualaikum...
Dia : Walaikum salam. Kamu lagi dimana?
Aku : ini lagi dirumah teman.
Dia : sibuk ya?
Aku : gak kok. Cuma main aja.
Dia : Ok... kamu tau gak kenapa aku selama ini gak mau mengikat hubungan dengan mu?...Meski aku mencintai mu. Dan aku tau kamu juga mencintai aku!...
Aku : Aku tidak tau. Kan kamu gak pernah memberikan aku alasannya. Dan aku tidak mau memaksa kami untuk memberikan alasan.
Dia : kenapa tidak mau memaksa ku.
Aku : Aku tidak mau tergesa-gesa dalam hal ini. Aku ingin perlahan menuju cinta yang abadi.
Dia : Ok... "Skarang Aku mau mengenal mu lebid dekat lagi".
Aku : yes... dalam hati ku berteriak. langsung melihat jam kembali pukul 17: 04 WIB.
Dia : Ini kado ulang tahun mu.
Aku : Terima kasih. Aku bahagia sekali hari ini.
Dia : tapi Orang tua ku pasti tidak akan suka, dan apa kami siap menghadapi apapun yang terjadi?...
Aku : Ya aku siap. Selama ini aku juga sudah berjuang sendiri. Apa lagi saat ini berjuang bersama mu. Aku yakin aku akan lebih kuat. " jawaban ku setelah sejenak terdiam kaget ternyata alsannya selama ini adalah restu orang tua.
Dia : Terima kasih sayang.
Aku : Sama-sama.

Akhirnya perlahan-lahan aku sampai juga pada cinta dan status. Sedikit lagi akan sempurna cinta ini. Tinggal restu orang tua yang akan ku perjuangkan bersama dia.

Ya sekrang aku tidak berjuang sendiri. Tapi juga bersama dia. kami akan berjuang bersama. Berharap nanti semua akan sempurna.

Begitulah khayalan kisah cinta yang ingin aku ukir. Cerita Syafir pada temannya Musya  yang asyk mendengarkan ceritanya dari tadi.

Musya : kau memang hebat merangkai kata kawan.
Syafir : Ah biasa saja. Hanya sebuah khayalan yang mengisi senja.
Musya : Ya lah... Aku pulang dulu ya sob. Mendengar cerita mu membuat aku lupa waktu.
Syafir : ok ... hati- hati dijalan.

Saling mendengarkan cerita sama lain kadang akan lebih mampu mngakrabkan kalian dalam sbuah persahabatan.

@pdw

Komentar

Postingan Populer