Merantau Di Bumi


Predi Daniel Warisman (Sang_Musafir) 13/03/2018

Siapakah kita yang sebenarnya?...
Kita hanyalah perantauan yang mencari modal untuk kembali kepada Allah, Swt.


Pernahkah kau merasakan menjadi seorang perantau?...
Atau pernahkan kau mendengarkan cerita para perantauan?...
Sejauh apapun kita merantau Tentu kerinduan pada kampung halaman akan memanggil hati untuk tetap kembali. Namun terkadang kita tidak berani kembali dengan tangan kosong, Karena di kampung halaman orang-orang menganggap kita yang di perantauan hidup berkecukupan. Ada malu yang teramat besar jika kita tidak membawa harta untuk pulang.
Dan tentunya hidup dirantauan tidak semudah yang di bayang mereka yang menungu dikampung halaman, kita harus berjuang keras untuk pulang. Dalam perjuangan itu ada banyak keringat keringat yang harus bercucuran, kening berkerut pusing, dan pikiran teraduk seperti ombak.
Seperti itu pula kita di muka bumi ini, Kita hanya lah seorang perantauan yang merindukan asal kita Allah, Swt. Di muka bumi ini pula kita mencari modal untuk kembali padanya, dengan ibadah yang wajib kita kerjakan namun berat sekali untuk dilakasanakan. Dengan amal soleh yang harus ditunaikan, namun sangat banyak tantangan yang harus dilewati.
Dimuka bumi ini, kita juga dituntut mengabdi kepada sesama, dan pengabdian terbesar tak bisa kita dapatkan hanya dengan kecerdasan, atau hanya dengan kepedulian, juga tak bisa dengan sujud lima waktu. Pengabdian itu akan rampung ketika kecerdasan, Iman dan Kekuasaan sudah melekat pada diri.
Tentu kita bertanya kenapa kekuasaan?...
Jawabannya sederhana.
Kita mungkin pernah memiliki ide atau konsep yang sangat bagus, ketika dijalankan kita yakin mampu merubah keadaan dari yang buruk menjadi lebih baik. Tapi kenyataannya ide/konsep itu tidak berjalan sama sekali. Apakah kalian tau kenapa?...
Karena kita tidak memiliki kekuasaan untuk menjalaankannya.
Coba kita bayangkan andaikan kita seorang Presiden,Gubernur, Atau Bupati/Wali Kota, yang memiliki kekuasaan yang dengan isnstruksinya semua akan bergerak, Tentuanya fasilitas, sarana prasarana dan kuangan memadai. Pasti semua akan terasa mudah untuk dilaksanakan. Dengan semua itu tentu ide-ide atau konsep hasil pemikiran kita mudah untuk dijalankan.
Jadi wajar saja jika hari ini orang-orang berebutan untuk menjadi pemipin atau penguasa. Yang sering kita kenal dengan nama “Politik”. Yang cendrung dianggap kotor bagi kebanyakan orang. Dulu perebutan kekuasaan bukan dengan Politik Tapi dengan perang, ada banyak orang yang harus meninggal, ada banyak anak dan istri yang kehilangan ayah dan suami.
Dan hari ini dengan politik ada banyak orang yang harus kehilangan jabatan, itu adalah hal yang wajar, jika pemerintahan yang lama berakhir maka pemerintahan yang baru memulai dengan serba baru, demi menjalankan manajemen kepemerintahaannya, Agar dapat dikendalikan dan sejalan dengan konsep yang dipikirkan oleh Pemimpin yang baru.
Inti dari hal ini adalah kekuasaan untuk mengabdi terhadap sesama sebagai modal kembali kepada asal kita Allah, Swt. Agar kita tidak malu kepada allah, karena ketika kita berangkat kemuka bumi ini  kita dilepas dengan keadaan yang suci dan membawa amanah sebagai khalifah di muka bumi. Yang perlu kita ingat adalah kita tidak sekedar dilepas dalam keadaan suci dengan amanah khalifah, tapi kita juga diberi pegangan. ya itu Kitab-Kitab Suci, dan Sunnah Para Rasulnya agar tidak tersesat di bumi yang asing ini.
Mengabdilah wahai saudaraku kejarlah kekuasaan itu setinggi-tingginya, Tapi jangan pernah engkau lari dari tujuan mu! yaitu Allah, Swt.  Dan jangan pula kita melenceng dari pegangan yang kita genggam. Karena penilain kita atas Amal ibadah dan pengabdian kita sebagai kahlifah dimuka bumi adalah di kampung halaman kita di, asal kita, Yaitu adalah Akhirat disanalah Allah, Swt akan menilai.
Jika kita berandai-andai.
Sudakah kita mendapatkan penilaian yang terbaik?...
Sudahkah kita mengerjakan perintahnya?...
Sudahkan kita menjauhi larangannya?..
Sudahkah kita membantu sesama?...
Sudahkah kita membawa perubahan dimuka bumi ini?...
Ataukah sebalaiknya?...
Melawan pada orang tua, membiarkan anak-anak yatim kelaparan, mengambil hak rakyat, setiap sholat kita lengah, menghianati sesama, iri hati, dengki  dll lainnya?...
renungkanlah dan jawab dengan sendiri.


Komentar

Postingan Populer