Sayap Ku Dipatahkan


Satu persatu bulu di sayap ku dipatahkan.

hingga terbangku tak mampu lagi jauh.
teman-teman ku tembak mati.
bahkan dibiarkan saja dijalanan.
hingga kenderaan-kenderaan melindasmya hingga rata dengan tanah.
siapa yang peduli dengan mereka?...

wahai pipit-pipit yang malang...
kau di buru, dutembaki mati dan dibiarkan.
hanya untuk memuaskan nafsu para serekah.
padahal kicauan mu, yang membangunkan paro soleh dan alim untuk sholat subuh.

kicauan mu yang memberikan warna suara yang indah untuk menghibur mereka sedih.
kehadiran mu dipadi yang menggugurkan biji-biji padi hingga melahirkan padi-padi baru.

mereka lupa...
mereka para penguasa yang haus.
hingga buta akan makna yang kau berikan.
mereka serekah...

dan aku...
aku tidak menyerah, meski sayapku telah patah.
meski aku hanya merayap, dibawah  rerimbunan padi di tengah sawah.
aku tetap akan berkicau.
aku tetap akan gugurkan padi-padi itu agar ia tetap tumbuh subur.

sampai akhirnya mereka sadar, bahwa semuanya...
semuanya...
memiliki hak yang sama untuk hidup.
dan memiliki fungsi dan tugasnya dalam menjalini sistim tuhan yang tiada terbatas.

inilah hidup...
inilah dunia yang fana...
akan kembali kepada yang kuasa.
Dimasa yang masih rahasia.
dimana hukum yang sebenarnya,
tak mampu lagi di negosiasi.
dimana tak ada barang bukti yang disembunyikan.
semua kenyataan akan terungkap.
dan tak ada lagi fakta yang disembunyikan...

binasaaaaa....
binasaaaaa...
binasaa lah wahai angkara murka

#Sang_Musafir
@Pdw
1 November 2017

Komentar

Postingan Populer